Pertama, dipekirakan bahwa budaya merayakan Halloween berasal dari orang-orang Celtic, nenek moyang bangsa Eropa, terutama di daerah Britania Raya. Halloween sering dihubungkan dengan festival Samhain yang digunakan untuk memperingati perubahan, dari musim panen menuju dinginnya musim dingin.
Diyakini, pada Hari Samhain, pintu menuju Dunia Kematian –yang sebenarnya melambangkan dekatnya manusia pada kelaparan dan kematian di musim dingin terbuka. Maka, untuk menghalau roh jahat, pada festival Samhain dinyalakanlah api unggun dan kostum tertentu.
Kedua, Halloween merupakan perpaduan antara budaya pagan dengan tradisi Kristiani. Hari Samhain merupakan tahun baru orang Celtic, yang jatuh pada 1 November. Ketika ajaran Kristiani makin kuat, digeserlah perayaan menjadi tanggal 31 Oktober. Halloween sendiri merupakan kependekan ‘All Hallows Even’ atau Petang sebelum Hari Raya All Hallow. Konon, perayaan ini diganti namanya hingga lima kali.
Ketiga, teknik trick or treating yang biasanya digunakan anak-anak untuk memperoleh permen gratis dengan ancaman menakuti tuan rumah, ternyata sudah berlangsung sekian ratus tahun lalu. Namun, dahulu kegiatan ini hanya dilakukan oleh anak-anak kurang mampu demi memperoleh sesuap makanan dari orang yang lebih kaya.
Keempat, ternyata bulan purnama tidak identik dengan Halloween. Meskipun kesan menyeramkan antara keduanya kadang dihubung-hubungkan, nyatanya kita baru bisa menikmati bulan purnama muncul pada Halloween pada tahun 2020. Sebelumnya, pada rentang usia kita, kejadian yang sama berlangsung pada tahun 2001 dan 1955.
Kelima, simbol Halloweenbukan labu kuning. Melainkan kelelawar, yang sudah dipopulerkan orang-orang Celtic pada masanya. Sementara Jack O-Lanters, ternyata juga berasal dari cerita rakyat setempat yang mengisahkan penggembaraan seorang petani bernama Jack di neraka demi mendapatkan jiwanya kembali.
Jika ditilik ke akarnya, perayaan Halloween bukan sekadar menakut-nakuti orang atau membuat hari paling seram dalam setahun. Akan tetapi, sebaliknya. Perayaan ini, menyadarkan manusia akan kelemahan manusia dibandingkan alam.
Sumber : sidomi.com
0 komentar:
Posting Komentar