Pages

Selasa, 25 Februari 2014

BAB 1 PENDAHULUAN KTI "PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 20 MALANG "


BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini penulis akan menguraikan tentang (1) latar belakang, (2) ruang lingkup masalah, (3) pembatasan masalah, (4) rumusan masalah, (5) tujuan penelitian, (6) manfaat penelitian, (7) anggapan dasar dan hipotesis,  serta (8)  sumber data dan metode.
1.1         Latar Belakang
Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber Daya Manusia yang memiliki standar mutu profesional tertentu bergantung pada hasil pendidikan dan latihan yang baik. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan diera persaingan global. Pendidikan merupakan kunci untuk menciptakan generasi yang unggul dan mampu bersaing.
Pembaharuan dan pengembangan di bidang pendidikan sangat diperlukan untuk menciptakan pendidikan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang selalu maju dan berkembang. Hal tersebut seperti disebutkan dalam UU No 20 Th 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa: “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. 
Berdasarkan fungsi pendidikan di atas dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan secara universal dapat dikatakan agar seorang anak menjadi mandiri, dalam arti bukan saja dapat mencari nafkahnya sendiri, namun juga mengarahkan dirinya berdasarkan keputusannya sendiri untuk mengembangkan semua kemampuan fisik, mental, sosial dan emosional yang dimilikinya, sehingga dapat mengembangkan suatu kehidupan sehat dan produktif, dengan memiliki kepedulian terhadap orang lain.
Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu jalur pendidikan formal dan jalur pendidikan non formal. Jalur pendidikan formal mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Pendidikan non formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah, melalui kegiatan belajar yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan, seperti kursus komputer, memasak, menjahit dan lain-lain. Berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga.
Tinggi rendahnya prestasi belajar mencerminkan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan yang bermutu dapat dicapai dengan cara menerapkan proses belajar mengajar yang efektif dan efesien. Penerapan strategi dan metode belajar yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar. Adapun prestasi belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar.
Pemberian motivasi juga sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar. Motivasi belajar bukanlah sesuatu yang siap jadi, tetapi diperoleh dan dibentuk oleh lingkungan. Perkembangan motivasi belajar adalah suatu proses dan salah satu landasan esensial yang mendorong manusia untuk tumbuh, berkembang dan maju mencapai suatu prestasi. Disinilah peran orang tua dan guru sangat diperlukan dalam menumbuh kembangkan motivasi dan prestasi belajar.
Jadi dapat dikatakan ada dua unsur lingkungan yang sangat penting peranannya dalam mempengaruhi perkembangan hasil belajar, yaitu keluarga. Selain itu lingkungan sekolah juga merupakan unsur  sangat penting peranannya.  Namun pengaruh keluarga sangatlah dominan karena selain membentuk karakter juga mempengaruhi perkembangan intelektual seorang anak, termasuk didalamnya adalah peningkatan prestasi belajarnya.
Berdasarkan uraian pemasalahan di atas, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar seorang anak, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri  20 Malang”.
1.2   Ruang Lingkup Penelitian
Sistem pendidikan saat ini dan juga kehidupan di dalam rumah sering ditandai oleh ambisi mewujudkan prestasi belajar peserta didik yang optimal dan memuaskan. Hal ini merupakan pertanda yang baik, hanya saja sering kali caranya yang kurang baik. Misalnya yaitu kurangnya pengawasan orang tua dalam proses belajar anak. Oleh karena itu penting bagi orang tua dan lingkungan rumah tangga untuk memaklumi bahwa motivasi itu dapat ditingkatkan bila pengembangan sikap peserta didik terlibat dalam kejadian belajar.
Suatu lingkungan keluarga baru akan dapat dikatakan berusaha untuk memenuhi tuntutan motivasi belajar bila ia dapat mengadakan lingkungan yang kaya stimulasi mental dan intelektual, dengan mengusahakan suatu suasana dan sarana belajar yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk secara spontan dapat memberikan dan menyatakan diri terhadap berbagai kejadian di dalam lingkungannya.  
1.3   Pembatasan Masalah
            Berdasarkan ruang lingkup penelitian di atas, penulis membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut.
1.3.1        Pengertian lingkungan keluarga
1.3.2    Macam-macam metode pengasuhan orang tua
1.3.3    Ciri- ciri siswa yang mempunyai masalah dalam lingkungan keluarga
1.3.4    Pentingnya lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang
1.3.5  Dampak yang ditimbulkan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar SMP Negeri 20 Malang
1.3.6    Cara mengatasi pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang
1.3.7    Peranan lingkungan keluarga untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang
1.3.8    Analisi hasil angket tentang  “Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 20 Malang”
1.4         Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut.
1.4.1    Apa pengertian  lingkungan keluarga ?
1.4.2    Apa saja macam-macam metode pengasuhan orang tua ?
1.4.3    Apa saja ciri-ciri siswa yang mempunyai masalah dalam lingkungan keluarga ?
1.4.4    Mengapa lingkungan keluarga sangat penting terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang ?
1.4.5    Bagaimana dampak yang ditimbulkan lingkungan keluarga  terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang ?
1.4.6    Bagaimana cara mengatasi pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang ?
1.4.7    Bagaimana peranan lingkungan keluarga untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang ?
1.4.8    Bagaimana hasil angket “Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 20 Malang ?
1.5         Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
1.5.1        Tujuan Umum
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa.
1.5.2        Tujuan Khusus
Berdasarkan tujuan umum di atas, maka tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.5.2.1        Mendeskripsikan pengetian lingkungan keluarga
1.5.2.2        Mendeskripsikan macam-macam metode pengasuhan orang tua
1.5.2.3        Mendeskripsikan ciri-ciri siswa yang mempunyai masalah dalam
                   lingkungan keluarga
1.5.2.4        Mendeskripsikan alasan pentingnya lingkungan keluarga   terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang
1.5.2.5        Mendeskripsikan dampak yang ditimbulkan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang
1.5.2.6        Untuk mendeskripsikan cara mengatasi pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang
1.5.2.7        Mendeskripsikan peranan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang
1.5.2.8        Mendeskripsikan hasil angket tentang  “Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 20 Malang”.
1.6            Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini ditujukan oleh :
1.6.1      Bagi Guru
Sebagai masukan bagi guru untuk menentukan strategi dan metode mengajar yang tepat untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa
1.6.2             Bagi orang tua
Sebagai masukan orang tua dan anggota keluarga lainnya untuk menciptakan lingkungan keluarga dan lingkungan sosial yang lebih kondusif. Suasana kondusif merupakan suasana yang nyaman dan aman yang dimulai dari keluarga kemudian diaplikasikan ke lingkungan sosial. Suasana yang nyaman dan aman di dua tempat yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan sosial sanag penting, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
1.6.3      Bagi sekolah
Sebagai bahan referensi untuk menentukan strategi yang tepat penerapan kurikulum sekolah bagi peserta didik agar prestasi belajar meningkat. Selain itu sekolah juga bisa memperbaiki prestasi belajar peserta didk yang masih menurun agar meningkat prestasi belajarnya.
1.7         Anggapan Dasar (asumsi) dan Hipotesis
1.7.1 Anggapan Dasar
Tinggi rendahnya prestasi belajar mencerminkan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan yang bermutu dapat dicapai dengan cara menerapkan proses belajar mengajar yang efektif dan efesien. Penerapan strategi dan metode belajar yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar. Adapun prestasi belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar.
Pemberian motivasi juga sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar. Motivasi belajar bukanlah sesuatu yang siap jadi, tetapi diperoleh dan dibentuk oleh lingkungan. Perkembangan motivasi belajar adalah suatu proses dan salah satu landasan esensial yang mendorong manusia untuk tumbuh, berkembang dan maju mencapai suatu prestasi. Disinilah peran orang tua dan guru sangat diperlukan dalam menumbuh kembangkan motivasi dan prestasi belajar.
Jadi dapat dikatakan ada dua unsur lingkungan yang sangat penting peranannya dalam mempengaruhi perkembangan hasil belajar, yaitu keluarga. Selain itu lingkungan sekolah juga merupakan unsur  sangat penting peranannya.  Namun pengaruh keluarga sangatlah dominan karena selain membentuk karakter juga mempengaruhi perkembangan intelektual seorang anak, termasuk di dalamnya adalah peningkatan prestasi belajarnya.
Diantara siswa SMP Negeri 20 Malang, beberapa diantaranya terdapat siswa yang bermasalah dalam hal prestasi belajarnya. Permasalahan yang muncul mengenai prestasi belajar siswa ditandai dengan menurunnya nilai-nilai ulangan dan tugas-tugas sekolah. Hal ini bisa disebabkan karena mereka enggan mendengarkan guru saat menerangkan, malas belajar, membolos atau tidak mengerjakan tugas-tugas sekolah.
Penyebab lain menurunnya prestasi siswa SMP Negeri 20 Malang ini adalah adanya  masalah dalam lingkungan keluarganya. Masalah –masalah tersebut antara lain : diantaranya yaitu tidak diperhatikan orang tua karena orang tua yang terlalu sibuk dengan urusannya sehingga anaknya tidak diperhatikan termasuk dalam hal belajarnya sehingga prestasi belajarnya menurun; kurangnya komunikasi antar anak; kurangnya pengawasan dan bimbingan dalam belajarnya; adanya konflik pada keluarga seperti broken home yang membuat anak menjadi tidak konsentrasi dalam belajar;  pertengkaran orang tua dan sebagainya.
Dalam hal diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa  lingkungan keluarga sangat berpengaruh pada perkembangan prestasi belajar termasuk prestasi belajar anak SMP Negeri 20 Malang.
1.7.2 Hipotesis
Pentingnya pendidikan anak di lingkungan keluarga menjadikan keluarga mempunyai pengaruh yang terhadap keberhasilan anak. Cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar kebudayaan juga akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Dalam meningkatkan hasil belajar diperlukan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan orang tua siswa. Kenyataan yang ada sekarang ini adalah orang tua cenderung menyerahkan proses pembelajaran siswa sepenuhnya kepada sekolah. Orang tua siswa terlalu sibuk dengan pekerjaannya yang menyebabkan kurangnya perhatian yang mereka berikan dan cenderung acuh terhadap kegiatan belajar anak. Seseorang dididik dan dibimbing dalam keluarga yang kurang kasih sayang dan kurang perhatian, maka siswa tersebut akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang nakal dan pemalas.
Dalam proses belajar mengajar guru sering memberikan tugas mengerjakan soal-soal latihan kepada siswa baik yang dikerjakan dikelas maupun dikerjakan dirumah. Namun, usaha siswa belum optimal dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. Memberikan soal-soal latihan saja tidak cukup untuk membantu siswa memperoleh prestasi belajar tinggi jika tidak didukung dari lingkungan keluarga yang kondusif.
Berdasarkan anggapan dasar di atas maka, penulis mengajukan hipotesis bahwa lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang.
1.8         Sumber Data dan Metode
1.8.1        Sumber Data
Sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini diambil dari buku dan internet.

1.8.1.1 Buku
1.8.1.1.1          Santrock, John. 2007. Remaja.Jakarta:Erlangga (Dilihat pada tanggal 12 Desember 2013 pukul 13.00 WIB)
1.8.1.1.2     Ali, Asrori, 2012. Psikologi Remaja – Perkembangan Peserta Didik.Jakarta: Bumi Aksara (Dilihat pada tanggal 12 Desember 2013 pukul 13.00 WIB)
1.8.1   1.8.1.2  Internet
1.8.1.2.1        ejournal.unp.ac.id   (diakses pada tanggal 5 Januari 2014 pukul 18.00 WIB)
1.8.1.2.2        gubukhukum.blogspot.com  (diakses pada tanggal 6 Januari 2014 pukul 13.00 WIB)
1.8.1.2.3        staff.uny.ac.id  (diakses pada tanggal 21 Desember 2013 pukul 16.00 WIB)
1.8.1.2.4        wanitayangberbahagia.wordpress.com (diakses pada tanggal 20 Desember 2013 pukul 12.00 WIB)
1.8.1.2.5        www.pendidikankarakter.com  (diakses pada 21 Desember 2013 pukul 14.00 WIB)
1.8.1.2.6        www.psychologymania.com  (diakses pada tanggal 20 Desember 2013 pukul 12.00 WIB)
1.8.1.2.7        loissa.blogspot.com  (diakses pada tanggal 5 Januari 2014 pukul 14.00 WIB)
1.8.1.2.8        12013pus.blogspot.com  (diakses pada tanggal 7 Januari 2014 pukul 19.00 WIB)

1.8.2             Metode  
1.8.2.1  Wawancara
1.    Penulis melakukan wawancara dengan orang tua siswa kelas VII SMP Negeri 20 Malang yang bernama Bapak Rudi Utomo pada tanggal 18 Desember 2013
2.    Penulis melakukan wawancara dengan siswa SMP Negeri 20 Malang kelas VII C yang bernama Fandi Pramono dan kelas VIII D yang bernama Reza Rahmanandhy pada tanggal 20 Desember 2013.
1.8.2.2       Penyebaran angket
Penulis menyebarkan angket sebanyak 100 lembar kepada siswa kelas VII, VIII, dan IX SMP Negeri 20 Malang. Kelas VII berjumlah 30 lembar, kelas VIII berjumlah 45 lembar, dan kelas IX berjumlah 25 lembar pada waktu classmeeting pada tanggal 17 Desember 2013.
1.8.2.2       Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kebijaksanaan sekolah yang membagi kelas menjadi tiga kategori yakni kelas unggulan, menengah dan low, hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang beragam.

0 komentar:

Posting Komentar