BAB
I
PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan
ini penulis akan menguraikan tentang (1) latar belakang, (2) ruang lingkup
masalah, (3) pembatasan masalah, (4) rumusan masalah, (5) tujuan penelitian,
(6) manfaat penelitian, (7) anggapan dasar dan hipotesis, serta (8)
sumber data dan metode.
1.1
Latar
Belakang
Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber Daya Manusia yang memiliki
standar mutu profesional tertentu bergantung pada hasil pendidikan dan latihan yang
baik. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan diera persaingan
global. Pendidikan merupakan kunci untuk menciptakan generasi yang unggul dan
mampu bersaing.
Pembaharuan
dan pengembangan di bidang pendidikan sangat diperlukan untuk menciptakan
pendidikan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang selalu maju
dan berkembang. Hal tersebut seperti disebutkan dalam UU No 20 Th 2003 Pasal 3
tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa: “Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Berdasarkan fungsi pendidikan di atas dapat dikatakan
bahwa tujuan pendidikan secara universal dapat dikatakan agar seorang anak
menjadi mandiri, dalam arti bukan saja dapat mencari nafkahnya sendiri, namun
juga mengarahkan dirinya berdasarkan keputusannya sendiri untuk mengembangkan
semua kemampuan fisik, mental, sosial dan emosional yang dimilikinya, sehingga
dapat mengembangkan suatu kehidupan sehat dan produktif, dengan memiliki kepedulian
terhadap orang lain.
Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua
jalur, yaitu jalur pendidikan formal dan jalur pendidikan non formal. Jalur
pendidikan formal mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Pendidikan
non formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah, melalui
kegiatan belajar yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan, seperti
kursus komputer, memasak, menjahit dan lain-lain. Berarti bahwa berhasil atau
gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu bergantung pada proses belajar yang
dialami siswa, baik ketika berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau
keluarga.
Tinggi rendahnya prestasi belajar mencerminkan
kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan yang bermutu dapat dicapai dengan cara
menerapkan proses belajar mengajar yang efektif dan efesien. Penerapan strategi
dan metode belajar yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar. Adapun prestasi
belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar.
Pemberian motivasi juga sangat diperlukan dalam rangka
meningkatkan prestasi belajar. Motivasi belajar bukanlah sesuatu yang siap
jadi, tetapi diperoleh dan dibentuk oleh lingkungan. Perkembangan motivasi
belajar adalah suatu proses dan salah satu landasan esensial yang mendorong
manusia untuk tumbuh, berkembang dan maju mencapai suatu prestasi. Disinilah
peran orang tua dan guru sangat diperlukan dalam menumbuh kembangkan motivasi
dan prestasi belajar.
Jadi dapat dikatakan ada dua unsur lingkungan yang
sangat penting peranannya dalam mempengaruhi perkembangan hasil belajar, yaitu
keluarga. Selain itu lingkungan sekolah juga merupakan unsur sangat penting peranannya. Namun pengaruh keluarga sangatlah dominan
karena selain membentuk karakter juga mempengaruhi perkembangan intelektual
seorang anak, termasuk didalamnya adalah peningkatan prestasi belajarnya.
Berdasarkan uraian pemasalahan di atas, untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi
belajar seorang anak, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 20 Malang”.
1.2 Ruang Lingkup Penelitian
Sistem pendidikan saat
ini dan juga kehidupan di dalam rumah sering ditandai oleh ambisi mewujudkan
prestasi belajar peserta didik yang optimal dan memuaskan. Hal ini merupakan
pertanda yang baik, hanya saja sering kali caranya yang kurang baik. Misalnya
yaitu kurangnya pengawasan orang tua dalam proses belajar anak. Oleh karena itu
penting bagi orang tua dan lingkungan rumah tangga untuk memaklumi bahwa
motivasi itu dapat ditingkatkan bila pengembangan sikap peserta didik terlibat
dalam kejadian belajar.
Suatu lingkungan
keluarga baru akan dapat dikatakan berusaha untuk memenuhi tuntutan motivasi
belajar bila ia dapat mengadakan lingkungan yang kaya stimulasi mental dan
intelektual, dengan mengusahakan suatu suasana dan sarana belajar yang
memberikan kesempatan pada peserta didik untuk secara spontan dapat memberikan
dan menyatakan diri terhadap berbagai kejadian di dalam lingkungannya.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan ruang lingkup penelitian di atas, penulis
membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut.
1.3.1
Pengertian lingkungan keluarga
1.3.2 Macam-macam metode pengasuhan orang tua
1.3.3 Ciri- ciri siswa yang mempunyai masalah
dalam lingkungan keluarga
1.3.4 Pentingnya lingkungan keluarga terhadap
prestasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang
1.3.5 Dampak yang ditimbulkan lingkungan keluarga
terhadap prestasi belajar SMP Negeri 20 Malang
1.3.6 Cara mengatasi pengaruh lingkungan keluarga
terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang
1.3.7 Peranan lingkungan keluarga untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang
1.3.8 Analisi hasil angket tentang “Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap
Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 20 Malang”
1.4
Rumusan
Masalah
Berdasarkan pembatasan
masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut.
1.4.1 Apa
pengertian lingkungan keluarga ?
1.4.2 Apa
saja macam-macam metode pengasuhan orang tua ?
1.4.3 Apa
saja ciri-ciri siswa yang mempunyai masalah dalam lingkungan keluarga ?
1.4.4 Mengapa
lingkungan keluarga sangat penting terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri
20 Malang ?
1.4.5 Bagaimana
dampak yang ditimbulkan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 20
Malang ?
1.4.6 Bagaimana
cara mengatasi pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa SMP
Negeri 20 Malang ?
1.4.7 Bagaimana
peranan lingkungan keluarga untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMP
Negeri 20 Malang ?
1.4.8 Bagaimana
hasil angket “Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP
Negeri 20 Malang ?
1.5
Tujuan
Penelitian
Tujuan dalam penelitian
ini dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
1.5.1
Tujuan
Umum
Berdasarkan rumusan
masalah di atas, tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
tentang pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa.
1.5.2
Tujuan
Khusus
Berdasarkan tujuan umum
di atas, maka tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.5.2.1 Mendeskripsikan
pengetian lingkungan keluarga
1.5.2.2 Mendeskripsikan
macam-macam metode pengasuhan orang tua
1.5.2.3 Mendeskripsikan
ciri-ciri siswa yang mempunyai masalah dalam
lingkungan keluarga
1.5.2.4 Mendeskripsikan
alasan pentingnya lingkungan keluarga
terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang
1.5.2.5 Mendeskripsikan
dampak yang ditimbulkan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa SMP
Negeri 20 Malang
1.5.2.6 Untuk
mendeskripsikan cara mengatasi pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi
belajar siswa SMP Negeri 20 Malang
1.5.2.7 Mendeskripsikan
peranan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 20
Malang
1.5.2.8 Mendeskripsikan
hasil angket tentang “Pengaruh
Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 20 Malang”.
1.6
Manfaat
Penelitian
Manfaat penelitian ini ditujukan
oleh :
1.6.1 Bagi
Guru
Sebagai masukan bagi
guru untuk menentukan strategi dan metode mengajar yang tepat untuk diterapkan
dalam proses belajar mengajar dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa
1.6.2
Bagi
orang tua
Sebagai masukan orang
tua dan anggota keluarga lainnya untuk menciptakan lingkungan keluarga dan
lingkungan sosial yang lebih kondusif. Suasana kondusif merupakan suasana yang
nyaman dan aman yang dimulai dari keluarga kemudian diaplikasikan ke lingkungan
sosial. Suasana yang nyaman dan aman di dua tempat yaitu lingkungan keluarga
dan lingkungan sosial sanag penting, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
1.6.3
Bagi sekolah
Sebagai
bahan referensi untuk menentukan strategi yang tepat penerapan kurikulum
sekolah bagi peserta didik agar prestasi belajar meningkat. Selain itu sekolah
juga bisa memperbaiki prestasi belajar peserta didk yang masih menurun agar
meningkat prestasi belajarnya.
1.7
Anggapan
Dasar (asumsi) dan Hipotesis
1.7.1 Anggapan Dasar
Tinggi rendahnya prestasi belajar mencerminkan
kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan yang bermutu dapat dicapai dengan cara
menerapkan proses belajar mengajar yang efektif dan efesien. Penerapan strategi
dan metode belajar yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar. Adapun prestasi
belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar.
Pemberian motivasi juga sangat diperlukan dalam rangka
meningkatkan prestasi belajar. Motivasi belajar bukanlah sesuatu yang siap
jadi, tetapi diperoleh dan dibentuk oleh lingkungan. Perkembangan motivasi
belajar adalah suatu proses dan salah satu landasan esensial yang mendorong
manusia untuk tumbuh, berkembang dan maju mencapai suatu prestasi. Disinilah
peran orang tua dan guru sangat diperlukan dalam menumbuh kembangkan motivasi
dan prestasi belajar.
Jadi dapat dikatakan ada dua unsur lingkungan yang
sangat penting peranannya dalam mempengaruhi perkembangan hasil belajar, yaitu
keluarga. Selain itu lingkungan sekolah juga merupakan unsur sangat penting peranannya. Namun pengaruh keluarga sangatlah dominan
karena selain membentuk karakter juga mempengaruhi perkembangan intelektual
seorang anak, termasuk di dalamnya adalah peningkatan prestasi belajarnya.
Diantara siswa SMP
Negeri 20 Malang, beberapa diantaranya terdapat siswa yang bermasalah dalam hal
prestasi belajarnya. Permasalahan yang muncul mengenai prestasi belajar siswa
ditandai dengan menurunnya nilai-nilai ulangan dan tugas-tugas sekolah. Hal ini
bisa disebabkan karena mereka enggan mendengarkan guru saat menerangkan, malas
belajar, membolos atau tidak mengerjakan tugas-tugas sekolah.
Penyebab lain menurunnya
prestasi siswa SMP Negeri 20 Malang ini adalah adanya masalah dalam lingkungan keluarganya. Masalah
–masalah tersebut antara lain : diantaranya yaitu tidak diperhatikan orang tua
karena orang tua yang terlalu sibuk dengan urusannya sehingga anaknya tidak
diperhatikan termasuk dalam hal belajarnya sehingga prestasi belajarnya menurun;
kurangnya komunikasi antar anak; kurangnya pengawasan dan bimbingan dalam
belajarnya; adanya konflik pada keluarga seperti broken home yang membuat anak
menjadi tidak konsentrasi dalam belajar;
pertengkaran orang tua dan sebagainya.
Dalam hal diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa lingkungan
keluarga sangat berpengaruh pada perkembangan prestasi belajar termasuk
prestasi belajar anak SMP Negeri 20 Malang.
1.7.2
Hipotesis
Pentingnya pendidikan
anak di lingkungan keluarga menjadikan keluarga mempunyai pengaruh yang
terhadap keberhasilan anak. Cara orang tua mendidik, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan
latar kebudayaan juga akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Dalam meningkatkan hasil belajar diperlukan kerjasama
yang baik antara pihak sekolah dan orang tua siswa. Kenyataan yang ada sekarang
ini adalah orang tua cenderung menyerahkan proses pembelajaran siswa sepenuhnya
kepada sekolah. Orang tua siswa terlalu sibuk dengan pekerjaannya yang
menyebabkan kurangnya perhatian yang mereka berikan dan cenderung acuh terhadap
kegiatan belajar anak. Seseorang dididik dan dibimbing dalam keluarga yang
kurang kasih sayang dan kurang perhatian, maka siswa tersebut akan tumbuh dan
berkembang menjadi anak yang nakal dan pemalas.
Dalam proses belajar
mengajar guru sering memberikan tugas mengerjakan soal-soal latihan kepada
siswa baik yang dikerjakan dikelas maupun dikerjakan dirumah. Namun, usaha
siswa belum optimal dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. Memberikan
soal-soal latihan saja tidak cukup untuk membantu siswa memperoleh prestasi
belajar tinggi jika tidak didukung dari lingkungan keluarga yang kondusif.
Berdasarkan anggapan
dasar di atas maka, penulis mengajukan hipotesis bahwa lingkungan keluarga
sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang.
1.8
Sumber
Data dan Metode
1.8.1
Sumber
Data
Sumber data yang
digunakan penulis dalam penelitian ini diambil dari buku dan internet.
1.8.1.1 Buku
1.8.1.1.1
Santrock, John. 2007. Remaja.Jakarta:Erlangga (Dilihat pada
tanggal 12 Desember 2013 pukul 13.00 WIB)
1.8.1.1.2 Ali,
Asrori, 2012. Psikologi Remaja –
Perkembangan Peserta Didik.Jakarta: Bumi Aksara (Dilihat pada tanggal 12
Desember 2013 pukul 13.00 WIB)
1.8.1 1.8.1.2 Internet
1.8.1.2.1
ejournal.unp.ac.id (diakses pada tanggal 5 Januari 2014 pukul 18.00
WIB)
1.8.1.2.4
wanitayangberbahagia.wordpress.com
(diakses pada tanggal 20 Desember 2013 pukul 12.00 WIB)
1.8.2
Metode
1.8.2.1
Wawancara
1. Penulis
melakukan wawancara dengan orang tua siswa kelas VII SMP Negeri 20 Malang yang
bernama Bapak Rudi Utomo pada tanggal 18 Desember 2013
2. Penulis
melakukan wawancara dengan siswa SMP Negeri 20 Malang kelas VII C yang bernama
Fandi Pramono dan kelas VIII D yang bernama Reza Rahmanandhy pada tanggal 20
Desember 2013.
1.8.2.2
Penyebaran
angket
Penulis
menyebarkan angket sebanyak 100 lembar kepada siswa kelas VII, VIII, dan IX SMP
Negeri 20 Malang. Kelas VII berjumlah 30 lembar, kelas VIII berjumlah 45 lembar,
dan kelas IX berjumlah 25 lembar pada waktu classmeeting pada tanggal 17
Desember 2013.
1.8.2.2
Pengamatan
Berdasarkan
hasil pengamatan terhadap kebijaksanaan sekolah yang membagi kelas menjadi tiga
kategori yakni kelas unggulan, menengah dan low, hal ini menunjukkan bahwa
prestasi belajar siswa yang beragam.
0 komentar:
Posting Komentar